Analis: Respon Donald Trump Usai Penembakan Menggambarkan Kekuatan dan Perlawannya

Analis: Respon Donald Trump Usai Penembakan Menggambarkan Kekuatan dan Perlawannya

Smallest Font
Largest Font

Perpolitikan di Amerika Serikat tengah memanas, usai adanya upaya penembakan yang menargetkan Donald Trump. Seorang analis yang dikutip dari Channel News Asia, menggambarkan reaksi Donald Trump selama upaya pembunuhannya dalam rapat umum di Pennyslvania, Sabtu (13/7) lalu menampilkannya sebgaai sosok yang kuat dan menantang, serta menggarisbawahi ketangguhannya.

Gambaran visual yang tertangkap saat Trump berlumuran darah lalu mengepalkan tinjunya serta berteriak saat dirinya muncul sebagai pemenang dari ambang kematian sudah tersebar melalui media serta jejaring sosial.

Para analis menilai kepalan tangan yang terangkat akan menjadi simbol ikonik untuk kandidat Republik. Hal itu juga memungkinkan akan membentuk jalannya pemilihan presiden pada bulan November 2024 mendatang.

Seorang peneliti senior nonresiden dari Pusat Studi Amerika Serikat, Universitas Sydney, Benjamin Reilly mengatakan reaksi Trump terhadap penembakan itu mengirimkan pesan kekuatan dan perlawanan.

“Tidak dapat dihindari, jajak pendapat akan bergeser sangat kuat kea rah Trump setelah isniden tersebut.” Kata Reilly.

Donald Trump berkampanye dengan platform yang kuat. Mantan presiden yang berusia 78 tahun itu menunjukkan dirinya lebih kuat melawan Joe Biden yang telah tua serta cerewet. Insiden tersebut dinilai para pengamat memperkuat citra Trump.

“Trump sudah tampak cukup kuat dibandingkan dengan Biden. Namun, kini kita melihat penampilannya yang kuat dalam episode yang sangat traumatis. Itu pasti akan menarik bagi para pendukungnya,” kata Reilly dalam program Asia Now CAN, Minggu (14/7) waktu setempat.

Pukulan untuk Kampanye Biden

Presiden AS, Joe Biden mengutuk serangan tersebut dan mengajak seluruh bangsa untuk Bersatu melawan kekerasan politik. Kubunya sudah menangguhkan semua iklan politik, yang banyak seperti mengeritik Trump dan kebijakannya.

Reilly menyebut penembakan tersebut sudah meningkatkan prospek Demokrat menggantikan Biden.

“Biden tidak dalam kondisi terbaiknya. Dia tidak dalam performance puncaknya. Akan ada banyak pemilih yang belum menentukan pilihan yang sekarang mengatakan mereka akan memilih Trump, yang terpengaruh oleh gambaran dari apa yang mereka lihat,” kata Reilly.

Menurutnya masalah kebijakan tidak berubah sedikit juga. Namun, citra sangatlah penting, sehingga hal itu akan memberikan banyak tekanan untuk Demokrat dalam memikirkan kembali strategi elektoral mereka.

Masa depan politik Biden diragukan sejak debatnya pada 27 Juni melawan Trump. Kinerjanya disebut tidak stabil memicu seruan dari partainya sendiri untuk mundur serta membiarkan kandidat yang lebih muda mencalonkan dirinya.

Dukungan untuk Kampanye Trump

Sementara itu, penasihan kampanye Donald Trump secara cepat mengonfirmasi bahwa penempakan kepada Trump tidak akan mengubah rencana secara resmi mencalonaknnya di Milwaukeee. Usai serangan itu, media sosial ramai dengan gagasan bahwa Trump akan memenangkan pemilu.

“Masyarakat Amerika merasa trauma, mereka merasa sensitive terhadap cedera orang ini dan ingin menunjukkan dukungan kepadanya. Jadi Trump akan mendapatkan sedikit dukungan politik (dari insiden ini)... dan itu akan terukur,” kata Mantan Direktur Politik Gedung Putih Frank Lavin.

Ada juga dukungan penting dari miliarder Elon Musk dan Bill Ackman.

Para analisis menyebutkan kubu Trump diperkirakan akan memeras tragedy penempakan tersebut untuk mempengaruhi mereka yang masih ragu serta pemilih yang bersimpati.

“Gambar Trump di sana dengan telinga diperban akan terus diputar dan diputar ulang, kata Jacob Neiheilsel, seorang professor madya ilmu politik di Universitas Buffalo.

“Dari perspektif kampanye, liputan media, dan menarik perhatian sebanyak mungkin terhadap kandidat merek ... ini merupakan sebuah keberuntunga,” katanya.

Usai Insiden Penembakan Trump, Konspirasi dan Berita Palsu Hadir

Beberapa  jam usai percobaan pembunuhan yang membuat telinga atas Trump terluka, media sosial dibanjiri dengan informasi palsu serta teori konspirasi. Ada yang mengklaim penempabakan tersebut direncakan, dan ada yang salah mengidentifikasi pelaku penembakan.

Ada pula yang menyalahkan “negara rahasia”. Teori konspirasi tentang jaringan rahasia yang beroperasi secara independent untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Beberapa pendukung serta sekutu Trump juga dengan cepat menuduh Biden dan Demokrat melakukan retorika politik yang menyebabkan penembakan itu. Selain para analis mengatakan bahwa jika tidak ada fakta nyata dari pihak berwenang dan media, berita palsu serta klaim menyesatkan akan terus bermunculan untuk mengisi kekosongan tersebut.

Undang-undang pengendalian senjata juga menjadi isu kontroversial dalam pemilihan presiden. Biden sudah mengesahkan undang-undang dan ingin melarang senjata serbu. Sementara, trump menyebut akan membatalkan semuanya jika ia kembali berkuasa.

Para analis menyebut meyakini insiden tersebut tidak akan meyakinkan Partai Republik untuk menerapkan undang-undang sejata yang lebih ketat.

Demikian informasi tentang kekuatan baru dalam kans Donald Trump usai insiden penembakannya. Bagaimana menurutmu?

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow