Claudia Sheinbaum Akan Jadi Presiden Perempuan Pertama di Meksiko

Claudia Sheinbaum Akan Jadi Presiden Perempuan Pertama di Meksiko

Smallest Font
Largest Font

Claudia Sheinbaum terpilih menjadi presiden Perempuan pertama Meksiko pada Minggu, (2/6) lalu berdasarkan hasil jajak pendapat. Mantan Walikota Mexico City itu mewakili partai berkuasa mendapatkan 58 persen suara sesuai dengan perkiraan perusahaan jajak pendapat Enkoll.

Hasil suara Pemilu Meksiko dari Enkoll tersebut menempatkan perempuan berusia 61 tahun itu unggul atas rival utamanya dari oposisi Xochitl Galvez, seorang senator serta pengusaha yang vocal dari Pribumi dengan 29 persen suara. Sementara satu-satunya kandidat yang mencalonkan diri, pemain tengah Jorge Alvarez Maynez mempunyai sekitar 11 persen suara.

Bukan hanya Enkoll, media lain juga menyebutkan Claudia Sheinbaum sebagai pemenang tanpa mengungkapkan persentase suara Pemilu Meksiko.

Sementara untuk hasil resmi awal diharapkan keluar pada Minggu malam. Para pemilih sudah berbondong-bondong menghadiri tempat pemungutan suara di seluruh negara Amerika Latin, meski terjadi kekerasan sporadic di daerah-daerah yang diteror oleh kartel narkoba yang sangat kejam.

Akibatnya ribuan tentara diterjunkan untuk melindungi para pemilih. Hal itu karena sebelumnya proses pemilu terjadi tragis dan peristiwa itu menyebabkan lebih dari dua lusin calon politisi lokal dibunuh.

Sebelumnya, Claudia Sheinbaum memberi pujian hari Pemilu yang disebutnya itu sebagai Hari Pemilu yang ‘bersejarah’. Usai memberikan suara, calon presiden dengan suara unggul itu mengatakan dia tidak memilih dirinya sendiri melainkan untuk veteran sayap kiri berusia 93 tahun yaitu Ifigenia Martinez sebagai pengakuan atas perjuangannya. “Hidup demokrasi!” seru Sheinbaum.

Adanya Kandidat Perempuan Presiden Dinilai Jadi ‘Transformasi’ Politik di Meksiko

Mengutip dari The Jakarta Post, para pemilih Perempuan Meksiko yang hadir ke tempat pemungutan suara menyambut baik prospek seorang Perempuan yang akan memecahkan rekor tertinggi di negara tersebut. Terlebih bagi mereka juga mengkhawatirkan kondisi sekitar 10 perempuan atau anak Perempuan dibunuh setiap hari di negara tersebut.

“Seorang presiden Perempuan akan menjadi transformasi bagi negara ini, dan kami berharap dia berbuat lebih banyak untuk Perempuan,” ungkap Clemencia Hernandez seorang petugas kebersihan berusia 55 tahun di Mexico City.

Menurutnya banyak Perempuan yang ditindas oleh pasangannya. Mereka tidak diizinkan meninggalkan rumah untuk bekerja.

Sementara pemilih lain yaitu Daniela Perez (30) menyebut bahwa mempunyai presiden Perempuan akan menjadi ‘sesuatu yang bersejarah’, walaupun baginya tidak satu pun dari dua kandidat utama yang “benar-benar feminis”.

“Kita harus melihat posisi mereka dalam meningkatkan hak-hak Perempuan, menyelesaikan masalah femisida yang sudah gila, untuk lebih mendukung Perempuan,” tambah manajer perusahaan logistik itu.

Berdasarkan data, hampir 100 juta orang terdaftar dalam Pemilu Meksiko di negara dengan populasi berbahasa Spanyol terbesar di dunia itu. Negara tersebut menjadi rumah bagi 129 juta orang.

Diketahui Claudia Sheinbaum sendiri memperoleh popularitasnya karena Presiden Andres Manuel Lopez Obrador yang masa jabatannya akan segera berakhir. Ia adalah seorang rekan sayap kiri serta mentor yang mempunyai peringkat persetujuan lebih dari 60 persen namun hanya diperbolehkan menjabat satu masa jabatan.

Seorang pemilih Sheinbaum, Reina Babuena, seorang penjual jajanan kaki lima (50) mengatakan memilih Sheinbaum karena partai berkuasa Morena telah memberikan banyak dukungan kepada orang lanjut usia, kepada anak-anak.

Janji 3 Kandidat dalam Berantas Peristiwa Kartel Narkoba di Meksiko

Dalam negara yang sangat erat berkaitan dengan politik, kejahatan, serta korupsi, kartel narkoba melakukan upaya ekstrem untuk memastikan kandidat piliihan mereka dapat menang. Itu terjadi beberapa jam sebelum pemungutan suara dibuka di Meksiko. Pihak berwenang melaporkan, seorang kandidat lokal dibunuh di negara bagian barat yang penuh kekerasan. Menurut angka resmi, sedikitnya 25 calon politik lainnya telah terbunuh pada musim pemilu tahun ini.

Sebuah sumber keamanan pemerintah setempat mengatakan kepada AFP bahwa di negara bagian Puebla, Meksiko Tengah, dua orang tewas usai orang tidak dikenal menyerang tempat pemungutan suara untuk mencuri surat-surat. Akibatnya, pemungutan suara ditangguhkan di dua kotamadya negara bagian Chiapas di bagian Selatan karena kekerasan.

Melihat peristiwa tersebut, Claudia Sheinbaum telah berjanji untuk melanjutkan strategi kontroversial “pelukan bukan peluru” yang diusung presiden sebelumnya. Strategi tersebut sebagai upayanya dalam memberantas kejahatan sampai ke akar-akarnya.

Kandidat presiden unggul kedua dalam Pemilu Meksiko, Xochiti Galvez (61) bersumpah akan melakukan pendekatan yang lebih keras terhadap kekerasan oleh kartel dan menyebut “pelukan terhadap penjahat sudah berakhir.”

Selain memilih presiden baru, dalam pemilu tahun ini masyarakat Meksiko juga memilih anggota Kongres, beberapa gubernur negara bagian, serta sejumlah pejabat lokal. Total semua yang akan terpilih ada lebih dari 20.000 posisi.

Demikian informasi tentang Claudia Sheinbaum yang unggul dalam suara presiden di Pemilu Meksiko 2024. Semoga bermanfaat!

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow