Jepang Meluncurkan Uang Kertas dengan Potret Hologram
Jepang baru saja mengeluarkan uang kertas baru pertamanya dalam 20 tahun, Rabu (3/7). Uang kertas Jepang baru yang beredar itu menampilkan potret tiga dimensi dengan gambar pendiri lembaga keuangan dan pendidikan wanita dalam upaya untuk menggagalkan para pemalsu.
Melansir dari Channel News Asia, uang kertas Jepang menggunakan pola cetak untuk mendapatkan hologram potret yang menghadap ke berbagai arah, tergantung pada sudut pandang. Menurut Biro Percetakan Nasional Jepang mengungkapkan uang hologram Jepang merupakan teknologi pertama di dunia untuk uang kertas.
“Wajah-wajah mereka yang mewakili kapitalisme Jepang, pemberdayaan Perempuan, dan inovasi teknologi ada pada rancangan undang-undang baru,” ungkap Perdana Menteri Fumio Kishida pada sebuah acara.
Menurutnya langkah itu diambil tepat ketika perekonomian bergerak ke fase didorong munculnya pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam tiga dekade.
Perusahaan-perusahaan utama menaikkan upah kerja di tingkat tercepat pada 33 tahun, namun inflasi yang bertahan, dipicu dengan melemahnya mata uang yen. Hal itu membuat konsumsi dan suasana bisnis tetap lesu, data ekonomi terkini menunjukkan.
Sementara itu, uang kertas Jepang yang ada akan tetap dipakai. Namun, stasiun kereta, tempat parkir, dan kedai ramen berupaya keras dalam meningkatkan mesin pembayaran. Hal itu karena pemerintah mendorong konsumen dan bisnis untuk menggunakan lebih sedikit uang tunai dalam upayanya mendigitalkan ekonomi.
Tokoh-tokoh Dibalik Uang Kertas Jepang Baru
Uang kertas Jepang baru 10.000 yen (US$62) menampilkan Eiichi Shibusawa (1840-1931). Ia adalah pendiri bank dan bursa saham pertama yang sering disebut sebagai “bapak kapitalisme Jepang”.
Pada uang kertas 5.000 yen yang baru menggambarkan pendidik Umeko Tsuda (1864-1929) yang mendirikan salah satu universitas wanita pertama di Jepang. Selain itu, uang kertas 1.000 yen menampilkan seorang ilmuwan medis perintis, Shibasaburo Kitasato (1853-1931).
Sementara Kishida mendiskusikan teknologi terbaru dalam melawan pemalsuan. Hal itu bukan menjadi masalah besar di Jepang. Sebanyak 681 uang kertas palsu yang dideteksi polisi pada tahun 2023 menunjukkan penurunan tajam dari rekor tertinggi sebanyak 25.858 pada tahun 2004.
Pihak berwenang merencanakan untuk mencetak sekitar 7,5 miliar lembar uang kertas dengan desain baru pada akhir tahun fiscal sekarang. Oleh karenanya saat ini jumlah total uang hologram Jepang yang beredar sebanyak 18,5 miliar lembar, senilai 125 triliun yen, akan meningkat pada bulan Desember 2023.
“Uang tunai menjadi alat pembayaran aman yang bisa digunakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, dan uang tunai akan terus memainkan peran penting,” bahkan saat metode pembayaran alternatif berlaku, kata Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda dalam upacara perayaan uang tunai baru hari Rabu lalu.
Bank Jepang sudah berekspreimen dengan mata uang digital. Namun, pemerintah belum memutuskan apakah akan menerbitkan yen digital.
Hadirnya Uang Kertas Jepang Baru Tak Berdampak Pada Penjualan
Pembaruan uang kertas Jepang pertama sejak tahun 2004 memacu para pelaku bisnis untuk meningkatkan mesin pembayaran untuk pelanggan yang gemar menggunakan uang tunai.
Meski pembayaran nontunai di Jepang sudah meningkat hampir tiga kali lipat selama dekade terakhir sampai mencapai 39% dari belanja konsumen di 2023. Pemerintah menilai pangsa itu tertinggal dari negara-negara lain di dunia dan harus meningkat sampai mencapai 80% untuk meningkatkan produktivitas.
Asosiasi Produsen Mesin Penjual Jepang menyebut sekitar 90% ATM Bank, mesin tiket kereta api serta mesin kasir ritel siap menerima uang baru. Namun, hanya setengah dari mesin restoran dan mesin tiket parkir yang siap. Hampir 80% dari 2,2 juta mesin penjual minuman otomatis di seluruh negeri juga peril ditingkatkan.
“Mungkin butuh waktu hingga akhir tahun untuk menanggapi hal ini,” kata Takemori Kawanami, seorang eksekutif di perusahaan mesin tiket Elcom.
“Itu terlalu lambat, tetapi kami kekurangan komponen, karena pesanan klien unutk peningkatan melebihi ekspektasi” tambahnya.
Banyak restoran cepat saji di Jepang seperti kedai ramen dan kedai beef bowl mengandalkan mesin tiket untuk memangkas biaya tenaga kerja. Tetapi, beberapa pemilik usaha kecil yag berjuang melawan inflasi tidak senang dengan investasi tambahan yang ditimbulkan oleh undang-undang baru itu.
“Penggantian mesin tidak berdampak pada penjualan, jadi hanya berdampak negatif bagi kami, di samping meningkatnya biaya tenaga kerja dan bahan,” kata Shintaro Sekiguchi yang menghabiskan sekitar 600.000 yen untuk mesin tiket di tiga kedai ramen yang dikelolanya di Tokyo Selatan.
Demikian informasi tentang Uang Kertas Jepang Baru yang didesain hologram untuk pertama kalinya. Semoga bermanfaat!
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow