Korban Penembakan Kampanye Trump Seorang Damkar yang Lindungi Keluarganya dari Peluru

Korban Penembakan Kampanye Trump Seorang Damkar yang Lindungi Keluarganya dari Peluru

Smallest Font
Largest Font

Korban tewas penembakan Donald Trump diketahui adalah seorang penonton bernama Corey Comperatore. Usai diindentifikasi, Corey Comperatore adalah seorang petugas pemadam kebakaran berusia 50 tahun. Ia adalah seorang ayah dari dua putri yang tewas karena melindungi keluarganya dari tembakan.

Seorang putri dari Comperatore bernama Allyson menyebut ayahnya meninggal sebagai pahlawan super di dunia nyata. Ia menuliskannya dalam sebuah unggahan di Facebook usai percobaan pembunuhan Trump di sebuah rapat umum di Pennysylavania Sabtu (13/7) lalu.

“Dia membanting ibuku dan aku ke tanah ... (dan) melindungi tubuhku dari peluru yang datang kea rah kami,” tulisnya.

Allyson menggambarkan Comperatore sebagai “ayah terbaik yang bisa dimiliki seorang gadis”, seorang yang selalu siap membantu serta cepat “berteman dengan siapa saja”.

“Pawai Trump PA sudah merenggut nyawa saudara laki-laki saya,” kata saudara Perempuan Comperatore dalam postingannya di Facebook pada hari Minggu.

“Kebencian terhadap satu orang telah merenggut nyawa orang yang paling kita cintai.” Lanjutnya.

Identitas Korban Penembakan Donald Trump

Comperatore diketahui menjabat sebagai kepala Departemen Pemadam Kebakaran Relawan Buffalo Township. Hal itu sesuai dari laporan oleh Pittsburgh Post-Gazette.

Gubernur Pennyslvania, Josh Shapiro menyebut Comperatore sebagai pahlawan dan mengatakan bendera negara bagian akan dikibarkan setengah tiang untuk menghormatinya.

“Kita kehilangan seorang warga Pennyslvania tadi malam,” kata Shapiro kepada wartawan.

Shapiro mengungkapkan Comperatore merupakan seorang petugas pemadam kebakaran yang taat pada gereja yang “mencintai komunitasnya dan terutama ... keluarganya”.

“Corey adalah pendukung setia mantan presiden,” tambahnya, “dan sangat gembira berada di sana tadi malam,” tambahnya.

Shapiro melaporkan penembakan hari Sabtu itu membuat Donald Trump berlumur darah namun selamat serta dua penonton lainnya terluka. “mengejutkan, untuk Persemakmuran (negara bagian) ini dan negara”. Katanya.

Menurut Kepolisian Negara Bagian Pennyslvania, korban lainnya yang teridentifikasi adalah David Dutch, 57 tahun dan James Copenhaver 74 tahun. Keduanya juga berasal dari Pennysylvania dan disebutkan “dalam kondisi stabil”.

Sementara itu, sebuah halaman GoFundMe dibuat untuk mengumpulkan uang bagi keluarga Comperatore. Hasilnya sumbangan yang telah terkumpul hampir US$650.000 sampai pukul 7 malam.

Identitas Pelaku Penembakan Trump

Berdasarkan laporan pemerintah setempat, pelaku penembakan Trump yang telah terindetifikas adalah Thomas Thomas Matthew Crooks, berusia 20 tahun. Ia tinggal di dekat Bethel Park, yang tewas dibunuh oleh penembak jitu Dinas Rahasia.

Mengutip dari CNN Indonesia, Crooks pernah menjadi korban bully saat di SMA. Ia juga dikenap terlihat menyendiri. Temannya bernama Kohler menggambarkan Crooks sebagai sosok yang “tidak memiliki ekspresi” saat berjalan di Lorong sekolah.

“Dia bukan anggota kelompok itu, jadi saya rasa, dia jadi target pembullyan,” katanya, Minggu (14/7).

Berdasarkan laporan media lokal dari video perpisahan sekolahnya, Crooks merupakan lulusan SMA Bethel Park tahun 2022. Teman satu sekolahnya yang lain, Sarah D’Angelo menilai Crooks sebagai murid pendiam yang sama sekali tidak terlihat akan melakukan kekerasan ataupun memiliki kecenderungan dalam politik.

D’Angeo menyebut pernah berbicara dengan Crooks saat kelas mereka tengah menunggu upacara kelulusan dimulai. Menurutnya itu menjadi satu-satunya momen dirinya berinteraksi dengan Crooks.

Sementara sesuai pernyataan teman SMA-nya yang lain yang anonim, Crooks adalah murid cerdas yang mendapatkan penghargaan kelas sekaligus sebagai sosok yang pemalu.

Ia menyebut Crooks mempunyai kelompok teman yang cukup konservatif. Hal itu beberapa di antaranya terlihat menggunakan topi Trump/

“Ada omongan-omongan tentang dia yang terlihat sedikit berbeda,” kata teman sekolah Crooks. Menurunya dia seperti orang culun.

Masa sekolah Crooks sendiri sempat terdampak Pandemi Covid-19. Oleh karenanya para siswa dialihkan belajar dari rumah. Beberapa siswa juga tidak begitu mengingat Crooks saat di tahun pertama atau kedua sekolah.

Crooks disebut tinggal hanya sekitar satu jam perjalanan dari tempat kampanye Trimp. Tepatnya berada di pinggiran Kota Pittsburgh di Bethel Park. Berdasarkan agen khusus yang nertanggungjawab atas kantor FBI di Pittsburgh, Kevin Rojek, Crooks tidak mempunyai tanda-tanda gangguan kesehatan mental.

Penyidik telah memperoleh akses ponselnya dan seluruh media sosial Crooks. Ketika insiden, menurut Rojek, Crooks menggunakan senjata jenis AR yang dibeli secara legal. Senjata tersebut milik ayahnya, Matthew Crooks.

Seusai catatan lisensi negara bagian, kedua orang tua Crooks bekerja sebagai pekerja sosial. Ayahnya terdaftar sebagai pemilih Libertarian dan ibunya sebagai partisipan Partai Demokrat.

Demikian informasi tentang korban penembakan Donald Trump dan pelaku penembakannya. Semoga bermanfaat!

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow