Resmi, Donald Trump Jadi Capres di Pilpres AS
Partai Republik resmi mengumumkan calon presidennya yang akan maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat. Donald Trump mendapatkan tiket pencaloan tersebut.
Donald Trump telah resmi maju untuk bertanding dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang akan digelar 5 November mendatang. “Kami akan memiliki kemenangan luar biasa, dan kami akan memulai empat tahun terbaik dalam sejarah negara kami,” seru Trump pada Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Kamis (18/7).
Donald Trump sendiri akan didampingi JD Vance sebagai calon wakil presidennya (cawapres) dari Partai Republik. Sementara itu, partai rivalnya yaitu Partai Demokrat belum juga mengumkan calon presiden mereka di Pilpres AS mendatang.
Diketahui, Demokrat menggelar konvensi nasionalnya baru pada 19 Agustus nanti. Dalam kesempatan itu akan diumumkan pasangan capres dan cawapresnya yang resmi kepada publik.
Isi Pidato Donald Trump Usai Resmi Jadi Capres di Pilpres AS
Dalam pidatonya juga Trump menceritakan kembali insiden percobaan pembunuhannya di depan khlalayak. Mengutip dari CNN, Trump mengaku sangat beruntung dengan menyebut “Tuhan di pihak saya,”.
Pidato tersebut menjadi perdananya usai dirinya menjadi sasaran tembak oleh pemuda 20 tahun saat berkampanye di Pennyslyvania 13 Juli lalu. Insiden tersebut membuat telinga kanannya bolong, sampai Trup harus menggunakan perban ketika menghadiri konvensi pencalonannya dalam Pilpres AS.
Pada kesempatannya itu juga Donald Trump juga menginginkan seluruh hadirin mengheningkan cipta atas tewasnya petugas pemadam kebakaran yaitu Corey Comperatore selama insiden yang membidiknya. Di hadapan kerumunan, Trump mencium helm dari mendiang Comperatore.
Janji Donald Trump Usai Pencalonannya di Pilpres AS
Selain itu, Donald Trump juga kembali menyerukan niatnya untuk memberantas imigran di perbatasan AS-Meksiko. Dia menyerukan “invasi” imigran sudah menghancurkan serta kesengsaraan untuk AS.
Mantan presiden AS itu juga bersumpah akan memberantasna pengeluaran besar-besaran yang dilakukan Presiden Joe Biden untuk memerangi perubahan iklim. Diketahui Joe Biden merupakan rivalnya juga dalam Pilpres AS periode sebelumnya. Menurutnya, upaya Joe Biden tersebut hanya sebuah “penipuan”.
Menyoal Elektabilitas Donald Trump Meroket
Berdasarkan dari survei Reuters/Ipsos pada 16 Juli, menampilkan elektabilitas Donald Trump mengungguli pesaingnya yaitu Presiden petahana Joe Biden dengan perolehan 43%. Sedangkan, biden memperoleh 41% dukungan.
Meroketnya elektabilitas Trump itu terjadi usai capres Amerika Serikat dari Partai Republik itu menjadi target penembakan.
Survei etrsebut dilakukan kepada 992 warga AS pada 16 Juli. Hal itu terjadi tiga hari setelah insiden percobaan pembunuhan Donald Trump. Dikutip dari CNN, survei itu mempunyai Margin of Error (MoE) kurang lebih 3,3% di tingkat kepercayaan 95%.
Selain itu, survei AP-NORC Center for Public Affairs Research yang dilakukan 11-15 Juli juga menampilkan Trump unggul dari Biden dengan 42%. Hal itu menggambarkna bahwa publik percaya bahwa Donald Trump mampu menenangi Pilpres AS 2024. Sementara, biden hanya memperoleh 18% kepercayaan publik tentang potensi kemenangannya.
Pada survei AP-NORC, dilakukan kepada 1.253 warga AS. Publik yang meyakini Trump sebesar 38% dimana menilainya lebih mampu mengatasi krisis daripada Joe Biden. Biden hanya mendpapatkan 28% untuk hal tersebut.
Sebelum insiden terjadi, elektabilitas Trump sebenarnya telah ada di atas Biden dengan rata0rata survei menunjukan kemenangannya yang tipis dua persen. Tetapi, ketika itu suara Partai Republik masih terpecah.
Kini, Partai Republik telah satu suara untuk mengusung Donald Trump sebagai capres mereka.
Elektabilitas Donald Trump Meroket, Begini Kondisi Partai Demokrat
Mengutip dari Liputan6.com, suasana hati dari anggota partai Demokrat suram. Hal itu terjadi pasca jejak pendapat yang menggambarkan Donald Trump unggul, Jumat (19/7).
Seorang pejabat senior partai Demokrat mengungkapkan kepada BBC, banyak orang di partainya merasa pengunduran diri Biden tidak bisa terhindarkan.
Meski margin elektabilitas Trump, Biden menepis laporan soal kekhawatiran dari anggota partai Demokrat tersebut. Menurutnya tuduhan tersebut tidak berdasar dan bersikukuh akan tetap maju sebagai calon dari partai Demokrat.
Dalam wawancaranya bersama BET News, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden itu berusaha meyakinkan pemilih dari kalangan warga kulit hitam akan terus bekerja untuk mereka, Rabu (17/7) malam. Biden mengungkapkan para pemilih kulit hitam mengetahui hatinya untuk mereka.
Demikian informasi tentang pencalonan Donald Trump yang maju dalam Pilpres AS November nanti. Semoga bermanfaat!
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow